19/03/16

Identifikasi Escherichia coli (E-coli)

 1.      MORFOLOGI
Escherichia coli termasuk dalam family enterobacteriaceae. Bakteri ini merupakan bakteri gram-negatif, berbentuk batang pendek (kokobasil), mempunyai flagel, berukuran 0,4-0,7 µm x 1,4 µm, dan mempunyai simpai. E-coli tumbuh dengan baik di hampir semua media pembenihan, dapat meragi laktosa, dan bersifat mikro-aerofilik.

2.      IDENTIFIKASI
A.    Kultur
E-coli dapat tumbuh pada hampir semua media pembenihan. Pada media umum atau media non-selektif kebanyakan koloninya tidak dapat dibedakan secara spesifik dengan bakteri enterik lainnya; karena berbentuk bulat, cembung, permukaan halus, dan bertepi tegas. Namun, pada media selektif seperti EMBA bakteri E-coli akan tampak berwarna hijau metalik yang akan membedakannya dari bakteri lain. Dan juga pada media selektif MacConkey Agar (MCA) bakteri E-coli akan tampak berwarna pink-merah bata metalik dan dapat dibedakan dengan bakteri lain.
B.     Pengujian Biokimia
E-coli secara khas memberikan hasil positif pada uji indol, lisin dekarboksilase, dan fermentasi manitol, serta menghasilkan gas dari glukosa. Suatu isolat dari urin dapat diidentifikasi dengan cepat sebagai e-coli melalui gambaran hemolisis pada agar darah, dan uji bercak indol yang positif. Lebih dari 90% isolat bakteri E-coli memberikan hasil positif pada glukuronidase-β dengan menggunakan substrat 4-methylum-belliferyl-β-glucuronide (MUG). Isolat dari lokasi anatomis selain urin, dengan sifat yang khas, seringkali dapat dipastikan sebagai E-coli dengan hasil pemeriksaan MUG yang positif.

3.      STRUKTUR ANTIGEN
E-coli mempunyai antigen O,H,dan K. Saat ini, telah ditemukan sekitar 150 tipe antigen H. Berdasarkan sifat-sifat fisiknya, antigen K dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu L,A,dan B.
 
4.      FAKTOR VIRULENSI
A.    Antigen permukaan
E-coli memiliki sedikitnya 2 jenis tipe fimbria yang penting sebagai faktor kolonisasi (perlekatan sel bakteri pada sel horpes), diantaranya:
a)      Tipe manosa sensitif (pili)
b)      Tipe manosa resisten (Colonization Factor Antigen, CFA I dan II)
B.     Enterotoksin
Enterotoksin yang berhasil diisolasi dari bakteri E-coli diantaranya:
a)      Toksin LT (termolabil)
b)      Toksin ST (termostabil)
Produksi kedua toksin tersebut diatur oleh plasmid. Plasmid dapat pindah dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya. Bakteri E-coli memiliki 2 jenis plasmid, yaitu yang menyandi pembentukan toksin LT dan ST dan plasmid yang menyandi pembentukan toksin ST saja.
C.     Hemolisin
Pembentukan hemolisin diatur oleh plasmid. Hemolisin merupakan protein yang bersifat toksik terhadap sel pada biakan jaringan. Peranan hemolisin pada proses infeksi E-coli belum diketahui dengan jelas. Akan tetapi, galur E-coli hemolitik ternyata lebih patogen daripada galur yang non-hemolitik.

5.      PATOGENESIS DAN GEJALA PENYAKIT
Beberapa jenis E-coli yang patogen, diantaranya:
A.   E-coli enteropatogenik (EPEC)
Merupakan penyebab utama diare pada bayi. Infeksinya menyebabkan diare berair yang biasanya dapat sembuh sendiri, tetapi ada juga yang menjadi kronis. Pemberian antibiotik dapat dilakukan sebagai upaya penanganannya.
B.    E-coli Enterotkoksigenik (ETEK)
Merupakan bakteri penyebab diare pada anak dan wisatawan yang bepergian ke daerah yang bersanitasi buruk. Untuk menghindari infeksi bakteri ini dianjurkan berhati-hati dalam memilih makanan yang kemungkinan terkontaminasi. Profikasis dengan suatu antimikroba dapat efektif, tetapi juga dapat menimbulkan peningkatan resistensi bakteri pada antibiotik.
C.    E-coli Enteroinvasif (EIEC) 
      Mekanisme patogenetiknya mirip seperti shigella, dan disertai dengan demam.
D.   E-coli Enterohemoragik (EHEK) 
     Menghasilkan toksin yang disebut verotoksin. Dpat menyebabkan kolitis berdarah dan
     sindrom uremik hemolitik. Dapat dicegah dengan memasak daging hingga matang.


DAFTAR PUSTAKA

Radji, Maksum. 2010. “Buku Ajar Mikrobiologi : Panduan Mahasiswa Farmasi & kedokteran”. Jakarta : EGC

Jawetz, et al. 2012.  Mikrobiologi Kedokteran”. Penerjemah : Aryandhito. Edisi 25. Jakarta : EGC

Misnadiarly, dkk. 2014. “Mikrobiologi untuk Klinik dan Laboratorium”. Jakarta : Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar